Di era digital yang terus berkembang, saat ini bisnis juga menghadapi tantangan yang serius. Tantangan yang menanti yaitu perlindungan dari ancaman digital dan transisi yang lancar ke lingkungan digital. Ancaman siber yang ada juga semakin berkembang seperti malware, phishing dan ransomware juga semakin canggih. Sementara dari sisi transformasi digital terus menjadi kebutuhan untuk tetap kompetitif dan relevan. Pada penjelasan dibawah ini, kita akan membahas secara lebih mendalam terkait cara-cara untuk melindungi bisnis dari ancaman digital serta memitigasi proses digitalisasi bisnis di era saat ini.
Melindungi Bisnis dari Ancaman Digital
Dalam konteks ini, dengan melindungi bisnis dari ancaman digital tidak hanya mencakup penerapan teknologi keamanan, tetapi juga melibatkan edukasi karyawan, pengembangan kebijakan keamanan yang kuat, dan pemantauan berkelanjutan terhadap potensi ancaman.
1.Mengimplementasikan Keamanan Berlapis
Strategi untuk menerapkan keamanan berlapis adalah pendekatan yang menggabungkan berbagai teknologi dan praktik untuk melindungi sistem dari berbagai serangan siber. Hal ini dapat mencakup beberapa lapisan pertahanan yang bekerja bersama untuk memberikan perlindungan yang lebih kuat.
Firewall dan IDS/IPS: Firewall mengontrol lalu lintas jaringan dan mencegah akses yang ilegal. Intrusion Detection System and Intrusion Prevention System (IDS/IPS) dapat mendeteksi dan merespons ancaman yang berhasil melewati firewall.
Antivirus dan Antimalware: Perangkat lunak ini digunakan untuk memindai, mendeteksi dan menghapus malware yang mungkin berhasil masuk ke sistem.
Keamanan Endpoint: Melindungi perangkat individu seperti komputer, smartphone dan tablet dari ancaman yang mungkin terjadi saat perangkat tersebut digunakan oleh pengguna.
Enkripsi Data: Melindungi data sensitif dengan mengenkripsi informasi sehingga hanya pihak yang berwenang yang dapat mengaksesnya.
2. Edukasi dan Pelatihan Karyawan
Karyawan sering kali menjadi target utama serangan siber melalui teknik seperti phishing. Oleh karena itu, sebuah manajemen perusahaan memiliki peran penting untuk memberikan edukasi dan pelatihan rutin kepada karyawan mengenai praktik keamanan siber terbaik. Berikut adalah beberapa cara untuk memberikan edukasi dan pelatihan kepada karyawan:
Menyelenggarakan program internal untuk meningkatkan kesadaran tentang ancaman siber dan langkah-langkah pencegahannya.
Melakukan simulasi phishing untuk menguji kesiapan karyawan dengan mengirimkan email phishing yang dibuat secara simulatif, lalu memberikan umpan balik serta pelatihan berdasarkan hasil yang diperoleh.
Mengadakan pelatihan rutin untuk memastikan karyawan tetap waspada terhadap ancaman siber terbaru.
3. Penggunaan Multi Factor Authentication (MFA)
MFA adalah metode keamanan yang mengharuskan pengguna untuk memberikan dua atau lebih faktor verifikasi untuk mengakses sistem. Ini menambahkan lapisan keamanan tambahan yang membuat lebih sulit bagi penyerang untuk mendapatkan akses yang ilegal.
Memanfaatkan kombinasi faktor verifikasi, seperti sesuatu yang pengguna ketahui (kata sandi), sesuatu yang pengguna miliki (token atau ponsel) dan sesuatu yang merupakan ciri khas pengguna (sidik jari atau pengenalan wajah).
Mengimplementasikan Multi Factor Authentication (MFA) pada semua sistem kritis dan aplikasi yang mengandung data sensitif.
4. Pemantauan dan Deteksi Aktif
Menggunakan alat pemantauan dan deteksi aktif dapat membantu bisnis Anda untuk mengidentifikasi aktivitas mencurigakan secara real-time. Alat yang biasa digunakan untuk memantau dan mendeteksi yaitu:
SIEM (Security Information and Event Management): Sistem ini mengumpulkan dan menganalisis log dari berbagai sumber untuk mendeteksi pola yang mencurigakan.
Pemantauan 24/7: Menyediakan pemantauan terus-menerus untuk memastikan ancaman dapat diidentifikasi dan ditangani segera.
Analisis Anomali: Menggunakan teknologi pembelajaran mesin untuk mendeteksi aktivitas yang tidak biasa yang dapat menunjukkan adanya serangan.
5. Backup Data Secara Rutin
Serangan ransomware dapat mengenkripsi data penting dan menuntut tebusan untuk pemulihannya. Dengan melakukan backup data secara rutin dan menyimpan salinan di lokasi yang aman, bisnis dapat memastikan bahwa mereka memiliki cadangan yang dapat dipulihkan tanpa harus membayar tebusan. Berikut ini adalah langkah atau tips dalam membackup data secara rutin:
Strategi Backup 3-2-1: Memiliki tiga salinan data, menyimpannya di dua media yang berbeda, dan satu salinan di luar lokasi.
Otomatisasi Backup: Menggunakan perangkat lunak backup otomatis untuk memastikan data dicadangkan secara teratur tanpa intervensi manual.
Uji Pemulihan: Secara berkala menguji proses pemulihan untuk memastikan data dapat dipulihkan dengan cepat dan efektif.
Mengadopsi Transformasi Digital
Mengadopsi transformasi digital telah menjadi kebutuhan yang penting bagi setiap perusahaan yang ingin tetap kompetitif atau bersaing. Transformasi digital bagi tiap perusahaan tidak hanya melibatkan penerapan teknologi baru, tetapi juga merombak cara berbisnis, beroperasi, berinteraksi dengan pelanggan dan menciptakan sebuah peluang. Berikut adalah cara dan manfaat dalam mengadopsi transformasi digital:
1.Membangun Infrastruktur Digital yang Kuat
Transisi ke digital memerlukan infrastruktur yang kuat dan dapat diandalkan. Ini mencakup jaringan yang cepat dan aman, server yang andal dan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Jaringan Berkinerja Tinggi: Menginvestasikan dalam jaringan yang mampu menangani volume data yang tinggi dengan kecepatan dan keamanan yang memadai.
Server dan Penyimpanan: Memilih server yang andal dan solusi penyimpanan yang dapat diskalakan untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang terus berkembang.
Perangkat Lunak dan Aplikasi: Menggunakan perangkat lunak dan aplikasi yang kompatibel dengan operasi bisnis dan dapat diintegrasikan dengan mudah.
2. Menggunakan Teknologi Cloud
Teknologi cloud memungkinkan bisnis Anda untuk menyimpan dan mengelola data dengan lebih efisien, serta mengaksesnya dari mana saja. Layanan cloud saat ini lebih efisien dalam menyimpan dan memproses sebuah data dengan skala besar tanpa perlu investasi infrastruktur fisik. Cloud juga banyak digunakan karena mampu untuk mengurangi biaya dan meningkatkan fleksibilitas dari penggunaannya. Akan tetapi, jika Anda ingin menggunakan layanan cloud sebagai tempat penyimpanan utama dari data Anda, Anda juga perlu memastikan bahwa penyedia cloud tersebut memiliki langkah-langkah keamanan yang kuat dan memenuhi standarisasi yang ada.
3. Otomatisasi Proses Bisnis
Otomatisasi dapat meningkatkan efisiensi operasional dengan mengurangi pekerjaan manual dan mengurangi risiko kesalahan. Saat ini, penggunaan robot perangkat lunak sudah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh setiap perusahaan. Dengan menggunakan robot, tugas atau pekerjaan yang dilakukan dengan sifat yang diulang-ulang pastinya akan menjadi lebih mudah. Selain itu, penggunaan robot atau kecerdasan buatan juga dapat membantu pekerjaan seperti analisis data, pengambilan keputusan dan meningkatkan layanan kepada pelanggan menjadi lebih mudah.
4. Meningkatkan Pengalaman Pelanggan
Transformasi digital juga memungkinkan bisnis Anda untuk menyediakan pengalaman pelanggan yang lebih baik melalui personalisasi layanan yang lebih cepat dan berbagai saluran komunikasi. CRM (Customer Relationship Management) adalah salah satu contoh hasil dari transformasi digital yang ada. CRM digunakan untuk mengelola interaksi dengan pelanggan dan meningkatkan hubungan pelanggan. Selain CRM, perusahaan saat ini banyak menggunakan sistem omnichannel. Omnichannel adalah sebuah sistem yang menyediakan berbagai saluran komunikasi seperti email, chat, media sosial dan telepon yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan memudahkan pelanggan untuk menghubungi sebuah perusahaan.
5. Mengelola Perubahan dengan Efektif
Transformasi digital seringkali memerlukan perubahan signifikan dalam cara bisnis beroperasi. Mengelola perubahan ini dengan efektif melibatkan komunikasi yang jelas, pelatihan karyawan, dan dukungan manajemen.
Manajemen Perubahan: Mengembangkan rencana manajemen perubahan yang mencakup identifikasi pemangku kepentingan, analisis dampak, dan strategi komunikasi.
Pelatihan dan Pengembangan: Memberikan pelatihan yang sesuai kepada karyawan untuk memastikan mereka dapat menggunakan teknologi baru dengan efektif.
Dukungan Manajemen: Mendapatkan dukungan dari manajemen puncak untuk memfasilitasi transisi dan memastikan semua departemen selaras dengan tujuan transformasi.
Melindungi bisnis dari ancaman digital dan mengadopsi transformasi digital adalah dua aspek yang saling melengkapi dalam menjaga keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis di era modern. Dengan mengimplementasikan strategi keamanan yang kuat dan mengadopsi teknologi digital, bisnis dapat mengurangi risiko, meningkatkan efisiensi, dan tetap kompetitif di pasar yang terus berkembang. Melalui pendekatan yang proaktif dan terstruktur, perusahaan dapat melindungi aset digital mereka dan memastikan operasional yang aman dan efisien.